Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Album Terbaru D'Masiv Sudah Bisa Dinikmati

Grup band d'Masiv, yang telah dicap menjiplak untuk delapan lagu dari album reguler perdana mereka, Perubahan (2008), mengaku berhati-hati dalam menggarap album reguler kedua mereka, Perjalanan (2010), yang baru dirilis. Album baru d'Masiv diberi judul 'Perjalanan' karena proses penciptaan dan pengumpulan lagu untuk album itu dilakukan oleh mereka dalam tur kawanan Rian (vokal), Kiki (gitar), Rama (gitar), Rai (bas), dan Why (drum) itu dari kota ke kota. "Prosesnya setahun dan menguras tenaga," kata Rian. Launching album terbaru d'Masiv ini diadakan di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan.
Dibandingkan dengan mengerjakan album 'Perubahan', mereka merasa tidak terbirit-birit menggarap album 'Perjalanan'. Untuk Perubahan, "Seperti dikejar-kejar setan karena deadline dari label (perusahaan rekaman) kami," ujar Rian; sedangkan untuk Perjalanan, "Kami semua punya banyak waktu untuk merevisi yang kami dengar dan kami rasa kurang," lanjutnya. "Kami juga banyak belajar dari album-album terdahulu," imbuh Rian, yang bersama rekan-rekannya tersebut juga melahirkan album mini Special Edition (2009).
Hasilnya, 12 lagu baru plus dua lagu dari album mini Special Edition menjadi muatan album Perjalanan. Single pertamanya, 'Rindu 1/2 Mati'. "Waktu itu memang perasaan lagi campur aduk. Rindu sama rumah, orangtua, karena lagi sibuk-sibuknya tur. Akhirnya, perasaan rindu disatukan, jadilah 'Rindu 1/2 Mati', yang kami pilih jadi single utama," jelas Rian.
Pemilihan 'Rindu 1/2 Mati' bukan tanpa alasan. Untuk lagu tersebut, d'Masiv dibantu oleh personel grup Vierra, Kevin Aprilio, yang bermain piano. Permainan piano oleh Kevin diharapkan menguatkan power-pop yang diusung juara kontes band "Wanted" asal Jakarta ini. "Kebetulan, personel-personel kami enggak ada yang benar-benar pianis. Kevin itu pemain piano yang bagus. Saya cuma bilang, mainkan musik seperti membelah kelapa tanpa airnya tumpah, lalu dia menerjemahkannya dengan musik yang bagus," puji Rian.
Karena pernah dituding menjiplak untuk delapan lagu dalam album Perubahan, d'Masiv mengaku berhati-hati untuk album Perjalanan. "Memang, kami jadi lebih hati-hati. Kalau ada kemiripan, mending kami buang sekalian. Kami cari yang terbaik, yang penting kami berkarya sebaik-baiknya," tegas Rian.
Dengan 'Perjalanan' dirilis, d'Masiv berharap akan terus belajar dan tidak cepat puas. "Di album ini biar bagaimanapun kami tidak cepat puas dan belum menemukan warna d'Masiv sepenuhnya. Itu proses dan sampai kapan pun tetap akan berproses," tutup Rian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rian D' Masiv Ciptakan Lagu Dalam 3 Menit

 Band D'Masiv masih mampu bertahan di puncak popularitas, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya rating single "Jangan Menyerah" yang terdapat di album special edition.

Yang menarik adalah, single "Jangan Menyerah" ini ternyata mampu diciptakan sang vokalis, Rian, hanya dalam waktu 3 menit.

"Buat aku, lagu itu terlahir karena anugerah yang kuasa. Terus terang, bagi aku buat lagu itu tidak gampang, namun pada saat moment itu dirasa dalam hati, sebuah lagu berjudul "Jangan Menyerah" akhirnya bisa diciptakan dalam 3 menit," ujar Rian saat ditemui indoseleb di FX, Senayan.

Rian juga menambahkan, sebuah karya yang diciptakannya bervariasi, terutama untuk urusan waktu. Ada juga lagu yang diciptakan Rian perlu waktu satu tahun untuk bisa rampung.

"Bagi aku buat lagu itu mengalir aja, tergantung suasana hati. Pada lagu 'Merindukanmu' aku perlu waktu satu tahun untuk bisa selesai, namun saya merasa bersyukur jika lagu "Jangan Menyerah" bisa diselesaikan dengan singkat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," tambah Rian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

'Jangan Menyerah' D'Masiv Pas untuk Jakarta

Grup band D' Masiv mengaku lagu yang dirilisnya, Jangan Menyerah, sangat tepat dengan kondisi Jakarta pasca pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Ini merupakan lagu yang disuguhkan dalam album Spesial Edition.

"Lagu ini pas untuk korban ledakan bom di Jakarta," kata vokalis D'Masiv, Ryan, di Viky Sianipar Music Center, Jalan Minangkabau, Jakarta, Minggu 26 Juli 2009.

Selain itu, tema lagu yang dituding menjiplak grup Muse itu dianggap pas dengan kondisi bangsa Indonesia agar tidak mudah menyerah.

Lagu ini sebenarnya terinpirasi dari seorang penderita kanker. Saat itu, D'Masiv sedang manggung di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Slipi, Jakarta.

"Lagu ini untuk penderita kanker dan keluarga, semoga diberi ketabahan. Bisa semangat kembali."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

D'Masiv Keluarkan Album Baru Kedua

VIVAnews - D'Masiv mengeluarkan album berjudul "Perjalanan" yang akan dilansir ke pasaran dengan lirik dan tema yang lebih bervariasi.

D'Masiv yang ditemui saat peluncuran albumnya di Hardrock Cafe, EX, 6 Januari 2010, mengaku membuat album ini di sela-sela perjalanan turnya dalam bus.

"Makanya kita kasih judul album "Perjalanan", buat kita album ini penuh perjuangan banget dan disitulah tantangannya. Ngalir aja sih dan album kedua ini bener-bener D'masiv banget," tutur para personilnya.

Kesulitan saat proses pembuatan album pun kerap mereka temui. Misalnya, saat terbentur mirip dengan lagu yang lain.

"Buat kita album ini sangat mengalir, kalau saat ini pun kita masih dibilang sama orang 'mirip' ya udahlah, kita yakin ini hasil dari kita. Kita bikinnya juga dari hasil kerja keras kita," kata mereka.

Dalam album keduanya ini, D'Masiv turut dibantu oleh Kevin 'Vierra' yang ikut menyumbang lewat permainan pianonya di lagi "Rindu 1/2 Mati" (baca: Rindu setengah mati).

"Karena memang kebutuhan lagu kita ada pianonya, dan kita memang cari pianis yang benar-benar pianis, kita lihat dia pemain piano yang bagus dan berbakat. Begitu dengar permainannya kita langsung nyari," ungkap D'Masiv.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ryan d'Masiv' Buat Lagu Persatuan Rakyat Indonesia

Memperingati HUT Republik Indonesia ke-65, Ryan d’Masiv tak melakukan banyak ritual. Membuat lagu persatuan rakyat Indonesia dan memasang bendera merah putih di rumah.


"Paling standar memasang bendera di rumah kali ya? Kalau untuk diri sendiri, lebih semakin meningkatkan rasa nasionalisme saja, menjaga Indonesia mulai dari hal-hal yang kecil," terang Ryan, saat ditemui di studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (13/8).


Ryan baru-baru ini membuat lagu tentang persatuan di antara sesama rakyat Indonesia. Lagu tersebut terinspirasi dari kejadian keributan antara sesama ormas.


"Kebetulan kemarin ada kejadian yang bikin saya sedih. Ada beberapa ormas sesama orang Indonesia, tapi berantem. Itu jadi inspirasi buat lagu. Lagunya sudah jadi, tapi belum tahu kapan dikeluarkan," ujar Ryan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

d'masiv melebarkan sayap ke negri tetangga

FOTO: ADRYANTO PRATONO

Makin banyak aja nih band Indonesia yang melebarkan sayap ke negeri tetangga. Kemarin (25/6), D'masiv bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk menjalankan promosi. "Album Perubahan sih udah rilis. Kedatengan kami ke Malaysia sekarang lebih mau ngenalin album baru. Mini album D'Masiv yang mau rilis juga di Indonesia," bilang Rian sang vokalis.
Hampir mirip dengan promo yang dilakukan di sini, D'Masiv juga akan keliling ke radio dan televisi nasional di sana. Termasuk ada jadwal menggelar showcase di Kuala Lumpur dan Johor. Mantap lah pokoknya!
Sementara Nidji, kabarnya udah menyelesaikan sesi rekaman untuk album ketiga mereka. Menurut Rama, Nidji udah masuk proses mixing . "Tinggi mixing aja. Didoain habis lebaran bisa rilis," bilang Rama. Jadi kalo dihitung-hitu album itu kira-kira akan dirilis bulan September besok.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

D’Masiv Siapkan Pengacara, Terancam Dipenjara 4 Tahun


Seorang penyelenggara konser telah menuntut band d’Masiv dengan pidana hingga 4 tahun penjara. Namun, dengan ancaman tersebut,  d’Masiv pun tak tinggal diam. Bahkan, mereka telah menyiapkan pengacara.
“Itu lagi diproses sama lawyer kita. Gimana-gimana ada kabar apapun pasti kita kabarin,” ujar Ofis, manajer d’Masiv.
Pihak d’Masiv mengaku sudah mendengar laporan polisi yang dilakukan Rizal atas batalnya konser di Sinjai, Sulawesi Selatan. Karenanya mereka telah menghubungi pihak pengacara. Sayang, d’Masiv belum bisa memberitahukan siapa pengacara yang mereka tunjuk.
Apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan mereka pun masih dalam proses penggodokan. Yang jelas, mereka punya itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Kalau dilaporin ya kita kan harus memberikan keterangan. Nah ada yang lebih pantas memberikan yaitu pengacara, tapi nanti,” jelas Ofis ramah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

d’Masiv Dilaporkan ke Polda Metro Jaya






 Pemerintah Kabupaten Sinjai yang melaporkan d’Masiv ke polisi.
Senin, 8 Maret 2010, 17:38 WIB
Ismoko Widjaya, Sandy Adam Mahaputra.
Grup band yang sedang naik daun, d'Masiv, dilaporkan ke polisi. Adalah Pemerintah Kabupaten Sinjai yang melaporkan d’Masiv atas dugaan penipuan dan penggelapan dana APBD Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.


"Panitia pelaksana telah mentransfer uang dan sudah ada kesepakatan kontrak. Bukti telah kami sertakan," kata Syahrir Amiruddin, kuasa hukum pelapor di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 8 Maret 2010.


Alasan dia, grup musik asal Jakarta itu mangkir dari acara malam hiburan ulang tahun kota Sinjai yang ke-446 pada Februari 2010 kemarin. Sementara uang kontrak telah ditransfer ke rekening dengan menggunakan dana APBD Sinjai.


Syahrir dalam hal ini mewakili pihak pelapor, Farizal, yang merupakan panitia pelaksana acara malam hiburan ultah Kabupaten Sinjai.


Pihak yang dilaporkan ke Polda oleh Farizal adalah manajer d’Masiv, Markus Adolfis dan Direktur PT Musica Studio. Menurut Syahrir, sebelum memutuskan untuk melaporkan d’Masiv, panitia pelaksana telah melakukan somasi sebanyak dua kali pada tanggal 2 dan 5 Maret lalu. 


Namun menurutnya, kedua somasi itu sama sekali tidak ada digubris, sehingga panitia terpaksa membawanya ke kepolisian. "Ini jelas pelanggaran yang harus diusut, karena dana yang digunakan (untuk membayar d’Masiv) adalah dana APBD," tegas Amir.


Ultah Kabupaten Sinjai sendiri dilaksanakan di Lapangan Bola Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Acara tetap dilaksanakan meskipun tanpa kehadiran band yang terdiri dari Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadhan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) itu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Permintaan Tak Bisa Dipenuhi, D’Masiv Ogah Manggung


 Band d’Masiv yang  dilaporkan ke polisi karena dituduh telah melakukan penipuan dan mangkir manggung di Sinjai, Sulawesi Selatan. Namun Rian cs punya alasan kenapa mereka membatalkan konser. Ada beberapa permintaan mereka yang tak dipenuhi.
Menurut pihak D’Masiv, Permintaan yang tak dipenuhi di antaranya penyediaan tiket yang hanya sekali jalan dan tak tersedianya tata suara yang lengkap. Hal itu diutarakan pengacara d’Masiv saat bertemu dengan pengacara Rizal, pihak yang melaporkan Rian cs. Pertemuan itu terjadi hari ini sekitar pukul 15.00 WIB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
      “Tadi saya bertemu sama kuasa hukum d’Masiv. Ada keberatan mereka, di antaranya tiket yang cuma sekali jalan dan sound system katanya nggak sesuai dengan di perjanjian,” kata Syahril, kuasa hukum Rizal.
Syahril membela diri atas keberatan d’Masiv. Menurutnya, semua kebutuhan band pelantun ‘Rindu 1/2 Mati’ itu sudah terpenuhi. Misalnya, lanjut Syahril, d’Masiv sudah disediakan seperangkat tata suara baru kelas terbaik untuk manggung di hajatan ulang tahun Kota Sinjai, Sulawesi Selatan 27 Februari 2010 lalu.
“Kita sudah kasih tiket pulang balik dan sound system baru semua yang terbaik,” kata Syahril.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS